Diceritakan bahwa salah satu cucu dari Panembahan Senopati adalah Ki Maduseno (putra perkawinan Kanjeng Ratu Pembayun dengan Ki Ageng Mangir VI), yang disembunyikan dan dibesarkan di Karanglo. Pada tahun 1606 Ki Maduseno kawin dengan Dewi Majati, kemudian berputra KI Bagus Bodronolo.
Dalam sejarahnya beliau pernah berguru kepada Sunan Geseng dari gunung Geyong.
Peran serta Ki Bodronolo terlihat ketika Penyerbuan sltan Agung Raja Mataram ke Batavia yaitu membantu dan mencari lumbung pangan untuk pasukannya menyerbu Batavia. Ki Bagus Bodronolo membantukan lokasi dan pengumpulan pangan dari rakyat desa dengan jalan membeli dari rakyat.
Dalam sejarahnya beliau pernah berguru kepada Sunan Geseng dari gunung Geyong.
Peran serta Ki Bodronolo terlihat ketika Penyerbuan sltan Agung Raja Mataram ke Batavia yaitu membantu dan mencari lumbung pangan untuk pasukannya menyerbu Batavia. Ki Bagus Bodronolo membantukan lokasi dan pengumpulan pangan dari rakyat desa dengan jalan membeli dari rakyat.