Rabu, 23 Juli 2014

BATU AKIK SADANG, KEBUMEN

Wilayah Karangsambung dan Sadang adalah wilayah pegunungan berbatu sebagai wilayah tertinggi diKabupaten Kebumen. Struktur Batu dikarangsambung Sadang sudah terkenal karena mempunyai kandungan sejarah Geologi tertua di Indonesia. Seperti kita ketahui, di Karangsambung terdapat Museum Geologi yang dikelola oleh instansi terkait dan pihak LIPI. Dengan kondisi alam tersebut, banyak warga yang mencari peghasilan tambahan menjadi pengrajin batu akik. Namun sayang Pihak Pemerintah Daerah kurang menanggapi dengan gejala positif dari masyarakat setempat. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan beberapa pengrajin, banyak batu-batu dari Karangsambung dan Sadang yang menjadi bahan dasar Batu Akik, ternyata dijual murah kebeberapa Pengusaha dari Banjaregara. inilah kondisi yang terjadi dengan Pengrajin Batu Akik Karangsambung dan Sadang. Disini saya unggah beberapa Foto dari hasil karya pengrajin Batu Akik Sadang, Kebumen.











Rabu, 18 Juni 2014

GUA JATIJAJAR OBYEK WISATA LEGENDA KEBUMEN

Sebuah Gua Alami yang direhab oleh Pemerintah Daerah Kebumen menjadi Obyek wisata Legenda. Banyak wisatawan domestik dan luar negeri yang berkunjung kesini. Disaat musim Liburan sekolah dan Hari Raya obyek wisata ini akan bertambah ramai. Lokasi Dalam Gua yang sudah tertata rapi akan membuat para pengunjung nyaman untuk berexplorasi kedalam gua. 

Senin, 16 Juni 2014

KI KRAMA LEKSANA - IBRAHIM ASMORO KONDI



Alur leluhur Kramaleksana diketahui berasal dari Kyai Aden. Ada perbedaan pendapat mengenai sosok Kyai Aden. Dalam Babad Sruni, Kyai Aden ditulis sebagai anak dari Jaka Lancing (Mbah Lancing). Sedangkan menurut Sarasilah (silsilah Raja – raja Jawa) halaman 40 diketahui bahwa Kyai Aden adalah guru dari Raden Jaka Lancing. Raden Jaka Lancing/Raden Banyak Patra/Harya Surengbala/Panembahan Madiretna adalah anak ke 50 dari Brawijaya V (Raden Alit) yang lahir dari isteri selir dan sengaja diserahkan kepada Kyai Aden Gesikan untuk dididik.

Rabu, 11 Juni 2014

PABRIK MAXOIL NABATIYASA KEBUMEN

(Dalam galeri foto Tempo Dulu)

 










Kekeringan, Tanaman Padi Umur 2 Bulan Dicabuti | Berita Kebumen On Line

Kekeringan, Tanaman Padi Umur 2 Bulan Dicabuti | Berita Kebumen On Line


KLIRONG (www.beritakebumen.info) - Akibat hujan yang tak kunjung turun sejak satu bulan terakhir ini, areal tanaman padi tadah hujan di sejumlah kecamatan di Kebumen mengalami kekeringan. Sebagian dari mereka yang pesimis tanaman padi itu bisa bertahan hidup, memutuskan mencabuti tanamannya untuk pakan ternak.

" Mengingat pertumbuhan tanaman sudah tak bagus, lebih baik kami cabuti saja untuk pakan ternak. Sebagian lagi dijual kepada peternak sapi di desa kami," ujar Sarmidi (50), petani padi tadah hujan Desa Tambakprogaten Kecamatan Klirong Kebumen, di lahannya, Rabu (11/06/2014). Di sebelah lahan Sarmidi, lahan padi milik Tusno (60), juga mengalami nasib serupa.

Selasa, 10 Juni 2014

KEMALASAN ANGGOTA DPRD KEBUMEN

KEBUMEN ( www.beritakebumen.info ) - Sejumlah elemen 'masyarakat Sipil Yang terdiri Atas sejumlah LSM Dan perangkat desa mendatangi Gedung DPRD Kebumen, Jumat (6/6). Kedatangan mereka dengar pendapat untuk menyampaikan keprihatinan terhadap buruknya kinerja anggota DPRD Kebumen.

Pasalnya, kemalasan sebagian anggota legislatif nihil dinilai mengakibatkan terbengkalainya agenda krusial menyangkut hajat Yang Hidup 'masyarakat. Mereka juga mendorong profesionalisme Dan keseriusan DPRD Kebumen melaksanakan Tugas Dan fungsinya.

Sejumlah Unsur 'masyarakat yang terdiri Atas aktivis Forum Masyarakat Sipil (Formasi), Forum Komunikasi Masyarakat Desa (FKMD), Aliansi Masyarakat Peduli Anggaran, Forum Peduli Pembangunan Kawasan Karangsambung (FP2KK) Forum Peduli Konservasi Lahan Dan bebatuan (FPKLB).

Selasa, 27 Mei 2014

SUNGAI LUKULO

Sungai Lukulo adalah sebuah sungai yang membelah Kebumen. Posisi sungai membelah Kebumen bagian barat dengan Kota kebumen dan kebumen bagian timur. Diatas sungai tersebut telah dibangun 4 jembatan besar dibeberapa kecamatan agar bisa menjadi penghubung bagi daerah-daerah lain. 1 Jembatan itu dibangun oleh Belanda tahun 1918 dan sampai sekarang masih menjadi salah satu jembatan penghubung utama arah Kota Kebumen.