Wanita sebagai penarik sebuah kegiatan sering digunakan dalam setiap acara-acara tertentu. tidak terlepas dengan Karnaval Pembangunan yang diadakan di Kebumen pada tanggal 20 Agustus 2014. Inilah foto-foto Wanita Cantik Dalam Karnaval Kebumen 2014 :
Minggu, 24 Agustus 2014
Sabtu, 23 Agustus 2014
KARNAVAL TAHUNAN KEBUMEN 2014
Karnaval tahunan yang diadakan atas kerjasama antara pihak swasta, Dinas-dinas terkait, Instansi-instansi dilingkungan Kabupaten Kebumen memang cukup dinanti bagi warga Kebumen. Pelaksanaan Karnaval Tahunan Kebumen 2014 tersebut rutin diadakan tiap tahun setiap bulan Agustus. Tentunya Tujuan utamanya adalah untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia. Kemeriahan tersebut terbukti dengan jumlah peserta karnaval yang lumayan banyak dan tiap tahun selalu bertambah. Dan tentunya warga yang menyaksikan tumpah ruah di setiap jalur yang dilewati oleh peserta karnaval tersebut. Disini kita rangkum beberapa hasil foto dari para peserta karnaval yang menghiasi mobilnya. Karnaval ini diadakan pada tanggal 20 Agustus 2014.
Rabu, 23 Juli 2014
BATU AKIK SADANG, KEBUMEN
Wilayah Karangsambung dan Sadang adalah wilayah pegunungan berbatu sebagai wilayah tertinggi diKabupaten Kebumen. Struktur Batu dikarangsambung Sadang sudah terkenal karena mempunyai kandungan sejarah Geologi tertua di Indonesia. Seperti kita ketahui, di Karangsambung terdapat Museum Geologi yang dikelola oleh instansi terkait dan pihak LIPI. Dengan kondisi alam tersebut, banyak warga yang mencari peghasilan tambahan menjadi pengrajin batu akik. Namun sayang Pihak Pemerintah Daerah kurang menanggapi dengan gejala positif dari masyarakat setempat. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan beberapa pengrajin, banyak batu-batu dari Karangsambung dan Sadang yang menjadi bahan dasar Batu Akik, ternyata dijual murah kebeberapa Pengusaha dari Banjaregara. inilah kondisi yang terjadi dengan Pengrajin Batu Akik Karangsambung dan Sadang. Disini saya unggah beberapa Foto dari hasil karya pengrajin Batu Akik Sadang, Kebumen.
Rabu, 18 Juni 2014
GUA JATIJAJAR OBYEK WISATA LEGENDA KEBUMEN
Sebuah Gua Alami yang direhab oleh Pemerintah Daerah Kebumen menjadi Obyek wisata Legenda. Banyak wisatawan domestik dan luar negeri yang berkunjung kesini. Disaat musim Liburan sekolah dan Hari Raya obyek wisata ini akan bertambah ramai. Lokasi Dalam Gua yang sudah tertata rapi akan membuat para pengunjung nyaman untuk berexplorasi kedalam gua.
Senin, 16 Juni 2014
KI KRAMA LEKSANA - IBRAHIM ASMORO KONDI
Alur leluhur Kramaleksana diketahui
berasal dari Kyai Aden. Ada perbedaan pendapat mengenai sosok Kyai Aden. Dalam
Babad Sruni, Kyai Aden ditulis sebagai anak dari Jaka Lancing (Mbah Lancing).
Sedangkan menurut Sarasilah (silsilah Raja – raja Jawa) halaman 40 diketahui
bahwa Kyai Aden adalah guru dari Raden Jaka Lancing. Raden Jaka Lancing/Raden
Banyak Patra/Harya Surengbala/Panembahan Madiretna adalah anak ke 50 dari
Brawijaya V (Raden Alit) yang lahir dari isteri selir dan sengaja diserahkan
kepada Kyai Aden Gesikan untuk dididik.
Rabu, 11 Juni 2014
Kekeringan, Tanaman Padi Umur 2 Bulan Dicabuti | Berita Kebumen On Line
Kekeringan, Tanaman Padi Umur 2 Bulan Dicabuti | Berita Kebumen On Line
KLIRONG (www.beritakebumen.info) - Akibat hujan yang tak kunjung turun sejak satu bulan terakhir ini, areal tanaman padi tadah hujan di sejumlah kecamatan di Kebumen mengalami kekeringan. Sebagian dari mereka yang pesimis tanaman padi itu bisa bertahan hidup, memutuskan mencabuti tanamannya untuk pakan ternak.
" Mengingat pertumbuhan tanaman sudah tak bagus, lebih baik kami cabuti saja untuk pakan ternak. Sebagian lagi dijual kepada peternak sapi di desa kami," ujar Sarmidi (50), petani padi tadah hujan Desa Tambakprogaten Kecamatan Klirong Kebumen, di lahannya, Rabu (11/06/2014). Di sebelah lahan Sarmidi, lahan padi milik Tusno (60), juga mengalami nasib serupa.
KLIRONG (www.beritakebumen.info) - Akibat hujan yang tak kunjung turun sejak satu bulan terakhir ini, areal tanaman padi tadah hujan di sejumlah kecamatan di Kebumen mengalami kekeringan. Sebagian dari mereka yang pesimis tanaman padi itu bisa bertahan hidup, memutuskan mencabuti tanamannya untuk pakan ternak.
" Mengingat pertumbuhan tanaman sudah tak bagus, lebih baik kami cabuti saja untuk pakan ternak. Sebagian lagi dijual kepada peternak sapi di desa kami," ujar Sarmidi (50), petani padi tadah hujan Desa Tambakprogaten Kecamatan Klirong Kebumen, di lahannya, Rabu (11/06/2014). Di sebelah lahan Sarmidi, lahan padi milik Tusno (60), juga mengalami nasib serupa.
Langganan:
Postingan (Atom)